GORONTALO - Bagi anda yang ingin berlibur, Botu Kapali River Tubing menjadi pilihan alternatif sebagai salah satu obyek wisata bagi anda yang ingin menguji adrenalin, merasakan sensasi River Tubing, dan memberikan pengalaman yang seru dan menyenangkan.
Pengunjung tidak dipungut biaya tiket masuk kawasan wisata botu kapali ini, alias gratis. untuk dapat menikmati keindahan alam dan merasakan pengalaman river tubing dengan jarak 500 meter, pengunjung cukup mengeluarkan biaya Rp15.000, - perorang hanya untuk biaya perlengkapan tubing saja. Untuk Setiap pengunjung dipastikan menggunakan peralatan yang lengkap, mulai dari helm hingga rompi pelampung serta didampingi langsung oleh pemandu yang profesional.
Buka setiap hari dengan jam operasional dari Pukul 06.00 Pagi sampai 17.00 Sore, Wisata Botu Kapali River Tubing yang terletak di Dusun Limu, Desa Bihe, Kecamatan Asparaga, Kabupaten Gorontalo, tepatnya di Gerbang Taman Hutan Raya BJ. Habibie, menyuguhkan keindahan alam dan air sungai yang jernih, sehingga memiliki Daya Tarik baru bagi wisatawan yang ingin berkunjung.
Selain itu juga beberapa fasilitas penunjang disediakan bagi para wisatawan antara lain masjid, toilet, akomodasi transportasi, gazebo, warkop, dan fotografer wisata bagi yang ingin berswafoto, serta homestay untuk wisatawan yang ingin bermalam dilokasi tersebut.
Diketahui, Botu Kapali River Tubing ini awalnya di inisiasi oleh karang taruna atau sekelompok pemuda desa, dan mulai dikembangkan sejak tahun 2022, namun saat ini sudah dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dibawah naungan bumdes.
Sebagai informasi, Di lokasi wisata ini terdapat batu yang berbentuk menyerupai seperti kapal, sehingga masyarakat setempat menyebutnya Botu Kapali (batu kapal).
Kepala Desa Bihe, Parmin Bilo mengatakan Botu Kapali ini dulunya menjadi tempat persinggahan masyarakat polahi/masyarakat lokal dari hutan ke rumah ataupun sebaliknya, karena dulu aktivitas masyarakat masih dibolehkan untuk mengambil rotan atau mengambil kayu dihutan.
Selain itu, parmin juga menjelaskan, ditahun kemarin akses jalan untuk menuju ke lokasi wisata tersebut, sepanjang itu masih menyusuri banyak bebatuan sehingga menyulitkan wisatawan menggunakan kendaraan roda 2 maupun roda 4, Namun ditahun ini akses jalan sudah perlahan-lahan diperbaiki dan sudah bisa dilalui oleh kendaraan roda 2 dan 4 tersebut.
"Alhamdulillah ditahun 2024 ini sudah diperbaiki menggunakan dana desa karena untuk persiapan kunjungan kementerian, " ujar parmin.
Dengan begitu parmin tetap berharap agar pemerintah daerah bisa berkolaborasi membangun desa wisata bihe, terutama melanjutkan perbaikan akses jalan dan jembatan untuk menuju ke lokasi wisata tersebut.
Lebih lanjut parmin menjelaskan, bahwa desa wisata bihe merupakan salah satu desa wisata yang pernah masuk dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024.
"Alhamdulillah Desa bihe masuk dalam 50 besar ADWI, saat ini kami tinggal menunggu jadwal visitasi dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Insya Allah dalam waktu dekat ini, paling lambat bulan depan akan dilakukan kunjungan visitasi, " pungkasnya.
(Iswan)